Magelang - Ancaman UNESCO yang menyatakan Candi Borobudur akan dicabut dari warisan budaya dunia (world heritage site) adalah salah satu langkah sistem peringatan (warning system). Peringatan dari lembaga dunia kepada pihak pengelola situs budaya Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Sebab, warisan budaya dunia menurut UNESCO harus melewati lima tahapan sebagai bentuk pemeliharaan yang harus dilakukan secara terus menerus.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti usai acara pemberian penghargaan dalam kegiatan pembersihan Candi Borobudur dari abu vulkanik Sabtu(19/11/2011) di Pelataran Candi Borobudur Magelang.
"Saya kira gini, pertama UNESCO tidak mengenal istilah delisting atau dicoret. Tapi maaf kalau menurun keadaanya bisa dikatakan in danger (dalam bahaya). Bisa terancam punah dan hilang. UNESCO sendiri menjawab tidak ada pencabutan yang jelas bahwa kita harus introspeksi diri untuk memelihara," ujar Wiendu.
Wiendu menjelaskan kelima tahapan yang harus jalan itu adalah konservasi, pendidikan masyarakat sekitar, respek insferment, investasi pemerintah dan kesejahteraan masyarakat sekitar candi.
"Konservasi harus jalan, pendidikan masyarakat sekitar juga harus jalan. Walau itu hanya sekedar training-training melalui kemitraan-kemitraan," jelas Wiendu yang juga Profesor Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata di Departemen Arsitektur Universitas Gadjah Mada ini.
Wiendu mengingatkan saat ini masyarakat kita masih pada tataran terjebak euforia penetapan hasil budaya. Jika penetapan sudah didapat maka akan lupa langkah berikutnya untuk memelihara dan mempertahankan budaya itu.
"Kalau penetapan UNESCO sudah ditetapkan wah kayak badai kita kayak euforia. Tapi harus kita jangan lupa ada lima penetapan itu tadi," tegas Wiendu.
Pemerintah saat ini juga sedang menunggu pembahasan penetapan warisan budaya dunia yang bersifat bukan benda.
"UNESCO tanggal 22-29 November akan ada sidang khusus hasil kebudayaan yang tak benda. Nah kita masukkan Tari Saman. Cuman satu karena dibatasi," tutur Wiendu.
Wiendo menambahkan, menurut rencana setelah Tari Saman, pemerintah saat ini juga berupaya mengusulkan dan memasukkan dokumen tiga produk budaya untuk ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.
Ketiga warisan budaya itu adalah Noken yaitu tas yang merupakan simbol kehidupan perempuan dan orang Papua, Tari Bali yang bersifat sakral dan Taman Mini sebagai best of practice Indonesia.
"Nanti tahun depan ada tiga Noken tas dari Papua, Tari Bali yang sakral-sakral dan Taman Mini sebagai best practice. Sudah diusulkan. Membahasnya pada 2012 tahun depan nanti. Dokumen sudah masuk," ungkap Wiendu.
Pages
Blog ini isinya hanya tentang diriku saja,tetapi isinya tidak hanya kepribadianku saja.Masih banyak yang lain.
Borobudur Terancam Dicabut dari Warisan Dunia, Warning bagi Pengelola
Diposting oleh
Fransisk@ Damayanti
Minggu, 29 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Subscription
Search this blog
Popular Posts
-
Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti...
-
Orang yang banyak melamun diduga memiliki otak yang lebih tajam, lebih cerdas. Dari hasil penelitian, orang-orang melamun, tapi kerjanya ta...
-
Apakah aku akan ttap disini untuk mnatap semua ksalahan yg tlah aku lakukan dlm hidup ini,, aku yg sadar akan brjlan.nya waktu kini mas...
-
7 Keajaiban Dunia – Mengetahui peninggalan bersejarah atau tempat-tempat unik yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia wajib untuk diketahu...
-
Magelang - Ancaman UNESCO yang menyatakan Candi Borobudur akan...
-
Mempunyai sahabat dalam kehidupan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dia selalu bersama kita baik itu kala kita dal...
-
DIRIKU Nama aku siska, nama lengkap aku Fransiska Damayanti biar kalian semua tahu nama cantik aku biarpun agak centil sedikit.Aku tu pand...
Main Menu
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar